04. Perawatan tanaman obat
Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak
memerlukan perawatan khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan
obat.[7] Perlakuan khusus dalam budi daya tanaman obat dilakukan dalam skala
usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil
yang optimum.[7] Kegiatan pemupukan dan
pengandalian hama penyakit tanaman perlu
dilakukan.[7] Kegiatan ini sangat erat
hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam
pupuk atau pestisida.[7]
Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik tanah maupun air, dan yang paling berbahaya residu
yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang
dihasilkan.[7] Untuk itu, perlu
diperkenalkan sistem budi daya yang tidak tergantung pada
bahan-bahan kimia.[7] Sistem ini dikenal
dengan istilah pertanian
organik.[7] Dalam budi daya tanaman
obat dapat dimanfaatkan pupuk
organik untuk menambah unsur hara
mineral yang dibutuhkan tanaman.[7] Pupuk
organik yang digunakan di antaranya adalah pupuk kandang, bokhasi, kompos,
humus, sampah
dapur, dan serasah
daun.[7] Selain itu, sebagai bahan
pengendali hama penyakit tanaman, dapat
dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di sekitar rumah,
seperti tanaman babadotan (Ageratum conyzoides), sirsak, lantana, dan
daun tembakau.[7]